Adab Pergaulan


Apabila memasuki suatu majlis atau jamaah, hendaklah Anda mengucapkan salam dan duduk di tempat yang telah tersedia serta tidak melangkahi orang lain. Mengkhususkan salam kepada orang ang paling terdekat.

Apabila diuji saat berkumpul dengan orang banyak, janganlah ikut ambil bagian dalam percakapan mereka danjangan mendengarkan kebohongan-kebohongan mereka. Tidak menghiraukan perkataan buruk mereka. Menghindari pertemuan dengan mereka, kecuali ketika ada keperluan.

Tidak meremehka seseorang, sehingga dia akan menjadi binasa; sebab bisa jadi ia tidak tahu kalau orang tersebut lebih baik dan lebih taat kepada Allah darpada dirinya. Tidak memandang mereka dengan ketakziman dalam urusan-urusan keduniaan. Sebab dunia itu kecil di sisi Allah dan segala isinya pun tidak bernilai. Tidak menganggap besar harta duniawi pada dirinya, yang akan mendoorongnya untuk mengagungkan pencinta dunia. Sebab dengan begitu, ia menjadi rendah dalam pandangan Allah.

Tidak mengorbankan agam untuk memperoleh hal-hal yang bersifat duniawi, yang justru akan menjadikannya kerdil di hadapan mereka. Tidak memusuhi mereka, upaya tidak memunculkan sikap permusuhan. Merasa tidak mampu untuk bersabar dalam permusuhan, kecuali karena Allah ‘Azza wa Jalla. Memusuhi perbuatan jelek mereka, namun pandangi mereka dengan pandangan kasih sayang. Janganberharap agar mereka mencintai, memuliakan, menampakkan wajah berseri dan memuji dirinya sendiri. Sebab jika ia menuntut semua itu, hanya akan mendapatkan sedikit.

Jika mereka menaruh kepercayaan dan menyerahkan kewenangan kepadanya, tentu dia tidak akan selamat. Jangan berharap agar mereka mau bersikap baik – di belakangnya – laiknya sikap baik yang ditampakkan di hadapannya. Jangan berusaha mendapatkan semua itu. Jangan bersikap rakus terhadap apa-apa yang ada di tangan mereka, sehingga ia akan kehilangan agamanya. Jangan bersikap sombong kepada mereka. Apabila meminta bantuan kepada salah satu dari mereka, lalu dipenuhi, maka dia adalah saudaranya yang memberi kemanfaatan. Dan jika tidak dipenuhi, jangan mencelanya. Sebab hal itu akan menjadi dalih untuk memusuhi dirinya. Tidak menasehati siapapun dari mereka, kecuali setelah melihat adanya respon baik dari mereka. Sebab jika tidak, mereka justru akan memusuhinya dan tidak akan mau mendengar apapun darinya.

Apabila melihat kebaikan, kemuliaan dan hal terpuji lainnya pada diri mereka, kembalikanlah hal tersebut kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Hendaklah memuji-Nya dan memohon kepada-Nya agar hal tersebut membuat mereka tumpul.

Apabila melihat kejahatan, perkataan jelek, pergunjingan atau segala hal yang dibenci pada diri mereka, serahkanlah hal itu kepada Allah. Berlindunglah kepada-Nya dari kejahatan mereka dan memohon pertolongan-Nya untuk menghadapi mereka. Janganlah mencela mereka, sebab tidak ada hak baginya untuk mencela. Selain itu, celaannya juga akan membuat mereka memusuhinya, dan tidak akan mengobati kemarahannya. Akan tetapi, ia harus bertaubat kepada Allah dari dosa yang mereka lakukan. Dan meminta ampunan-Nya. Dan hendaklah dirinya menjadi seorang pendengar setia di antara mereka dan menjadi seorang tuli tentang kbathilan mereka.

Menu