Adab Imam


Seorang imam seyogianya mengetahui rukun-rukun shalat dan sunnah-sunnahnya. Memahami hal-hal yang dapat membatalkan dan merusak shalatnya. Tidak menjadi imam bagi suatu kaum yang tidak menyukai dirinya. Menjadikan barisan di belakangnya adalah para ahli ilmu. Meminta mereka untuk meluruskan barisan danmenasihati mereka dengan lemah lembut. Tidak membaca surat-surat yang panjang, sehingga mereka jemu; tidak memanjangkan tasbih, sehingga mereka bosan; dan tidak pula meringankannya, sehinga hilang kesempurnaan shalatnya. Sebaliknya mengatur shalat sesuai dengan kemampuan orang yang paling lemah di antara mereka.

Menyempurnakan ruku’ dan sujud, sehingga mereka merasa nyaman (tuma’ninah), diam sejenak sebelum dan sesudah membaca surat al-fatihah, dan juga ketika selesai membaca surat-surat setelahnya. Menunggui orang yang merasa sulit di dalam ruku, selama tidak melampaui batas yan wajar. Menanti tetangga yan belum dating selama tidak takut akan mengakhirkan waktunya. Berhenti sejenak diantara dua salam. Ketika selesai shalat, mengharap karunia Allah dengan penuh asa takut. Memperbanyak rasa syukur kepada Allah dan memelihara zikir kepada-Nya dalam segala kondisi.

Menu