Ahli ibadah seyogianya mengetahui saat-saat beribadah, memahami wiridnya, membaguskan ucapannya dan berusaha meneteskan air mata. Memelihara kekhusukan dan melazimkan ketundukan. Menundukkan pandangan, menggetarkan hatinya, senantiasa memikirkan agamanya, memperhatikan waktu dan membiasakan diri untuk berpuasa.
Bangun di malam hari, bersikap wira’i, dan mengurangi makan-minum. Selalu menunggu kedatangan ajal, menjauhi teman-temannya, meninggalkan syahwat, memelihara shalat – mengetahui keutamaan dan ihwal yang menyebabkan ketidaksempurnaannya. Tidak merasa butuh pada ilmu orang lain, selain pengetahuan dirinya dan hakikat keberadaannya.